Personal blog of Dedeng Iskandar. Blog yang berisi materi ngaji penulis dan lainnya yang relevan. Boleh tanya-tanya di kolom komentar, atau juga diskusi (no debat). Request, Saran, dan Kritik yang membangun bisa disampaikan di kolom komentar. Salam Satu Hati, Ngaji.

Saturday, May 30, 2020

Ilmu Tajwid


HUKUM اَلْ
(1)              Adapun hukum ال itu terbagi pada dua bagian;
Yang pertama ال Qomariyah
Yang Kedua ال Syamsiyah
(2)              Adapun ال Qomariyah itu adalah ال yang dibaca jelas atau terang berbunyi “L”, sedangkan huruf-hurufnya ada 14 yaitu : إِبْغِ حَجَّكَ وَخَفْ عَقِيْمَهْ (ا ب غ ح ج ك و خ ف ع ق ي م ه)
Contohnya : اَلْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ
(3)              Adapun ال yang kedua disebut ال Syamsiyah yaitu ال nya hilang dimasukkan ke dalam huruf yang sesudahnya, sedangkan huruf-hurufnya ada 14 yaitu :
طِبْ ثُمَّ صِلْ رَحْمًا تَفُزْ ضِفْ ذَا نِعَمْ ( ط ث ص ر ت ض ذ ن )
دَعْ سُوْ ءَ ظَنٍّ زُرْ شَرِيْفًا لِلْكِرَمْ ( د س ظ ز ش ل )
Dan contohnya yaitu : الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
(4)              Apabila ada Mim dan Nun bertasydid maka hukumnya Ghunah, artinya dengung ke hidung, panjangnya 2-3 harkat.
Contohnya : ثُمَّ ، مِمَّا ، لَمَّا ، إِنَّهُمْ
HUKUMنْ ً ٍ ٌ
(5)              Adapun hukum Nun Mati atau Tanwin ada 4 macam
Pertama Izhar
Kedua Ikhfa
3 dan 4 Iqlab dan Idgham
(6)              Apabila ada Nun Mati atau Tanwin bertemu huruf ا ه ، ع ح ، غ خ  maka hukumnya Izhar, Nun Mati atau Tanwinnya dibaca jelas berbunyi “N”.
Contohnya : إِنْ أَنْتُمْ ، إِنْ هُوَ ، عَذَابٌ أَلِيْمٌ ، سَمِيْعًا عَلِيْمًا
(7)              Apabila ada Nun Mati atau Tanwin bertemu huruf ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق ك  maka hukumnya Ikhfa, Nun Mati atau Tanwinnya dibaca samar-samar.
Contohnya : عَنْ صَلَاتِهِمْ ، قَلْبٌ سَلِيْمٌ
(8)              Apabila ada Nun Mati atau Tanwin bertemu huruf يَنْمُوْ ( يَ نْ مُ وْ ) maka hukumnya Idgham Bigunah, dibaca dengan dengung.
Contohnya : مَنْ نَّشَاء ، مَنْ يَّبْتَغِ ، لِقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ

(9)              Apabila ada Nun Mati atau Tanwin bertemu huruf ل ر maka hukumnya Idgham Bilagunah, dibaca tidak dengung.
Contohnya : فَإِنْ لَّمْ ، مِنْ رَّبِهِمْ ، غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
(10)         Apabila ada Nun Mati atau Tanwin bertemu huruf ب maka hukumnya Iqlab, Nun Mati atau Tanwin yang dibaca “M”.
Contohnya : مِنْ بَعْدِ ، سَمِيْعٌ بَصِيْرٌ
MACAM-MACAM IDGHAM
(11)         Apabila ada dua huruf yang sama bertemu, yang pertama mati dan yang kedua hidup disebut Idgham Mutamasilain.
Contohnya : إِضْرِبْ بِعَصَاكَ ، وَقَدْدَخَلُوْا
(12)         Apabila bertemu dua huruf yang semakhroj, huruf pertama mati dan kedua hidup disebut Idgham Mutajanisain.
Contohnya : قَالَتْ طَّائِفَةْ ، عَبَدْتُمْ
(13)         Apabila bertemu dua huruf yang hampir sama bunyinya maka disebut Idgham Mutaqoribain, yaitu apabila ق bertemu ك , ث bertemu ذ ,  لbertemu ر .
Contohnya : أَلَمْ نَخْلَقْ كُمْ ، وَقُلْ رَبِّيْ ، يَلْهَثْ ذَلِكَ
HUKUM مْ
(14)         Adapun hukum م  mati itu terbagi pada tiga bagian.
Pertama Izhar Syafawi
Kedua Ikhfa Syafawi
Dan yang ketiga Idgham Mimi.
(15)         Apabila ada مْ mati bertemu huruf م hidup maka hukumnya Idgham Mimi dibaca dengung.
Contoh : لَهُمْ مَغْفِرَةٌ
(16)         Apabila ada مْ mati bertemu huruf ب hidup maka hukumnya Ikhfa Syafawi.
Contohnya : نَبَأَهُمْ بِالْحَقِّ
(17)         Apabila ada مْ mati bertemu huruf selain م dan ب maka hukumnya Izhar Syafawi dibaca jelas.
Contohnya : لَمْ يَلِدْ ، لَمْ يُوْلَدْ ، لَهُمْ فِيْهَا
HUKUM MAD
(18)         Apabila ada Alif Mati jatuh sesudah harokat fathah, Wau Mati sesudah harokat domah, dan Ya Mati sesudah harokat kasroh, maka hukumnya Mad Thabi’i, panjangnya 2 harokat.
Contoh : قَالَ ، يَقُوْلُ ، قِيْلَ
(19)         Apabila ada Mad Thabi’i berhadapan dengan huruf bersukun dan bertasydid maka mad Thabi’i menjadi batal panjangnya satu harkat. مَاالْقَارِعَة
(20)         Apabila ada Mad Thabi’i berhadapan dengan Alif dan berbendera maka hukumnya Mad Jaiz Munfasil.
Contohnya : إِنَّـآأَعْطَيْنَاكَ ، قُوْآأَنْفُسَكُم
(21)         Apabila ada Mad Thabi’i betemu hamzah dan berbendera maka hukumnya Mad Wajib Muttasil.
Contohnya : جَـآءَ ، اُلَئِكَ ، سُوْءَ
(22)         Apabila ada hamzah bertemu huruf Mad ي , و , ا maka hukumnya Mad Badal panjangnya 2 harokat.
Contohnya : أدَمَ ، إِيْمَان ، أُوْتِيَ

(23)         Apabila ada Tanwin Fathah dihentikan maka hukumnya Mad Iwad panjangnya 2 harokat.
Contohnya : وَالْعَدِيَتِ ضَبْحًا ، قَدْحًا
(24)         Apabila ada Mad Thabi’i bertemu huruf yang bertasydid dan berbendera, maka hukumnya Mad Lazim Mutsaqol Kalimi, panjangnya 6 harokat.
Contohnya : وَلَاالضَّآلِّيْنَ ، مِنْ دَآبَّةٍ
(25)         Apabila ada Mad Badal berhadapan dengan huruf sukun (mati) maka hukumnya Mad Lazim Mukhofaf Kalimi, panjangnya 6 harokat.
Contohnya : آلْاَنَ
(26)         Apabila ada huruf نَقَصَ عَسَلُكُـمْ dipermulaan surat-surat maka hukumnya Mad Lazim Harfi Musyba, panjangnya 6 harokat.
Contohnya : آلَّم ، ن ، ص ، ق
(27)         Apabila ada huruf حَيٌّ طَهَرُ dipermulaan surat-surat maka hukumnya Mad Lazim Mukhofaf Harfi, panjangnya 2 harokat.
Contohnya : طه
(28)         Apabila ada Wau dan Ya  ( َ وْ / َ يْ ) mati sebelumnya ada Fathah sesudahnya ada huruf, maka hukumnya Mad Layin, panjangnya 2 sampai dengan 6 harokat.
Contohnya : الصَّيْفُ،هَذَاالْبَيْتُ
(29)         Apabila ada Ha Domir ( ه /ـه ) berbaris Domah terbalik dan Kasroh berdiri maka hukumnya Mad Silah Qosiroh, panjangnya 2 harokat.
Contohnya : لَه، اِنَّه، مَعَه، بِه
(30)         Apabila ada Mad Silah Qosiroh berhadapan dengan Hamzah dan berbendera, maka hukumnya Mad Silah Towilah, panjangnya 2 sampai dengan 5 harokat.
Contohnya : إِنَّه اَضْحَكَ
(31)         Apabila ada Mad Badal berhadapan dengan huruf bertasydid, maka hukumnya Mad Farq, panjangnya 6 harokat.
Contohnya : قَلْ آللَّهُ، قَلْ آلذَّكَرَيْنَ
(32)         Apabila ada dua huruf Ya (ي) bertemu yang pertama bertasydid yang kedua mati maka hukumnya Mad Tamkin, panjangnya 2 sampai dengan 6 harokat.
Contohnya : حُيِّيْتُمْ، أُمِّيِّيْنِ
(33)         Apabila ada Mad Thabi’i setelah ada 1 huruf yang dimatikan, maka hukumnya Mad Arid Li Sukun, panjangnya 2, 4, 6 harokat.
Contohnya : رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
(34)         Apabila ada suara A/O panjang (AA/OO), maka penulisan huruf ditambah alif mati di belakangnya.
Contoh : قَا، فَا، دَا، رَا (QOO, FAA, DAA, ROO)
(35)         Adapun pengganti alif mati adalah fathah berdiri (ٰ)
Contoh : ادَمَ، امَنَ
(36)         Apabila ada suara U panjang (UU), maka penulisannya ditambah wau mati di belakangnya.
Contoh : بُوْ، سُوْ، دُوْ (BUU, SUU, DUU)
(37)         Adapun pengganti (UU) adalah Domah terbalik (ٗ).
Contoh : مَعَه، لَه (MA’AHU, LAHUU)
(38)         Apabila ada suara (II), maka penulisan huruf ditambah ya (يْ) mati.
Contoh : فِيْ، جِيْ، ذِيْ (FII, JII, DZII)
(39)         Adapun pengganti (II) adalah kasroh berdiri (ٖ).
Contoh : بِه، فِيْه (BIHII, FIIHII)
SUARA “N”
(40)         Apabila ada suara “N” berada di belakang dua huruf biasanya ditulis dengan huruf (نْ).
Contoh : اِنْ، لَنْ، عَنْ، كُنْ
(41)         Apabila ada suara “N” di tengah dengan kata, maka biasanya penulisan ditulis dengan huruf (نْ).
Contoh : تَنْهَى، اَنْهَارُ، مِنْهَا
(42)         Apabila ada suara “N” di akhir kata maka biasanya penulisan huruf adalah dengan tanwin ( ً ٍ ٌ )
Contoh : قَدْحًا، طَعَامٌ، عَلَقَةٍ
SUARA “L”
(43)         Apabila ada suara “L” (لْ) di awal kata, maka biasanya ditulis dengan (ال)
Contoh : اَلْقَارِعَةُ، اَلْحَمْدُ، اَلنَّاسُ
(44)         Apabila ada suara “L” di tengah kata, maka penulisan dengan (لْ) saja tanpa alif.
Contoh : قَلْقَلَ، يَلْعَبُ
(45)         Apabila ada kata kerja berakhir dengan wau mati (وْ), maka setelah wau ditambah alif mati.
Contoh : نَصَرُوْا، ذَهَبُوْا
(46)         Bentuk huruf yang sambung awal, tengah, dan akhir.
AKHIR
TENGAH
AWAL
HURUF

AKHIR
TENGAH
AWAL
HURUF
...ـض
...ـضـ...
ضـ...
ض
...ــا
...ــا
ا
اَ
...ـط
...ـطـ...
طـ...
ط
...ـب
...ـبـ...
بـ...
ب
...ـظ
...ـظـ...
ظـ...
ظ
...ـت
...ـتـ...
تـ...
ت
...ـع
...ـعـ...
عـ...
ع
...ـث
...ـثـ...
ثـ...
ث
...ـغ
...ـغـ...
غـ...
غ
...ـج
...ـجـ...
جـ...
ج
...ـف
...ـفـ...
فـ...
ف
...ـح
...ـحـ...
حـ...
ح
...ـق
...ـقـ...
قـ...
ق
...ـخ
...ـخـ...
خـ...
خ
...ـك
...ـكـ...
كـ...
ك
...ـد
...ـد
د
د
...ـل
...ـلـ...
لـ...
ل
...ـذ
...ـذ
ذ
ذ
...ـم
...ـمـ...
مـ...
م
...ـر
...ـر
ر
ر
...ـن
...ـنـ...
نـ...
ن
...ـز
...ـز
ز
ز
...ـو
...ـو
و
و
...ـس
...ـسـ...
سـ...
س
...ـه
...ـهـ...
هـ...
ه
...ـش
...ـشـ...
شـ...
ش
...ـي
...ـيـ...
يـ...
ي
...ـص
...ـصـ...
صـ...
ص

(47)         Huruf-huruf yang tidak bisa menyambung.
ا, و, د, ذ, ر, ز
Tapi huruf-huruf tersebut dapat disambung oleh huruf yang lainnya.
Contoh : فَا, فُوْ, مد, فذ, بر, عز dll.

Link unduhan E-Book Tajwid di sini, di sini, dan di sini
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Visitors